Cara Mengukur Maturity Level Digitalisasi

Transformasi digital bukan cuma soal "sudah pakai teknologi atau belum". Yang jauh lebih penting adalah seberapa matang implementasi teknologi itu dalam organisasi. Untuk itulah diperlukan pengukuran maturity level transformasi digital—yakni tingkat kematangan digital yang bisa menjadi panduan strategi dan pengambilan keputusan.
Artikel ini akan membahas apa itu digital maturity, kenapa penting untuk diukur, dan bagaimana cara melakukan penilaian yang relevan dengan perkembangan bisnismu.
Apa Itu Digital Maturity Level?
Digital maturity level adalah indikator yang menggambarkan sejauh mana organisasi mampu memanfaatkan teknologi digital secara strategis, terintegrasi, dan berkelanjutan dalam semua aspek bisnis.
Ini bukan cuma soal punya aplikasi atau sistem IT, tapi:
- Apakah teknologi digunakan secara menyeluruh?
- Apakah ada budaya digital yang dibangun?
- Apakah keputusan bisnis berbasis data?
Dengan kata lain, ini adalah tolak ukur kematangan digital dalam sebuah organisasi.
Kenapa Maturity Level Perlu Diukur?
1. Sebagai Bahan Evaluasi Internal
Tanpa data, kita tidak tahu di mana posisi kita. Dengan maturity level, perusahaan bisa tahu apakah mereka baru mulai, sedang tumbuh, atau sudah mapan secara digital.
2. Untuk Menyusun Strategi Berikutnya
Hasil evaluasi bisa digunakan untuk menyusun roadmap transformasi digital perusahaan yang lebih terarah dan realistis.
3. Mengetahui Gap yang Harus Diperbaiki
Apakah teknologi sudah ada tapi belum dimanfaatkan maksimal? Apakah SDM sudah digital-ready? Apakah sistem masih berjalan sendiri-sendiri?
Komponen yang Dinilai dalam Maturity Digital
A. Teknologi dan Infrastruktur
- Apakah perusahaan sudah punya sistem digital yang memadai?
- Apakah sudah ada integrasi antar departemen?
- Apakah menggunakan cloud dan data center yang efisien?
B. Proses Bisnis
- Apakah proses operasional sudah terotomatisasi?
- Apakah digitalisasi dilakukan lintas divisi, bukan hanya IT?
C. Sumber Daya Manusia
- Apakah karyawan paham dan siap menggunakan teknologi?
- Apakah ada pelatihan digital rutin?
- Apakah ada talent khusus digital (data analyst, AI engineer, dsb)?
D. Budaya dan Kepemimpinan
- Apakah manajemen mendukung inisiatif digital?
- Apakah ada dorongan untuk berinovasi?
- Apakah kegagalan digital dianggap proses belajar?
E. Data dan Analitik
- Apakah perusahaan punya sistem pencatatan dan visualisasi data?
- Apakah keputusan bisnis berbasis data?
- Apakah ada indikator performa digital?
Skala Pengukuran Digital Maturity (Contoh 5 Level)
- Ad-hoc / Manual
Masih mengandalkan sistem manual, belum ada inisiatif digital. - Beginner / Experiment
Sudah mulai mencoba digitalisasi di beberapa bagian tapi belum terintegrasi. - Emerging / Developing
Beberapa sistem digital sudah digunakan aktif, mulai mengintegrasi antar bagian. - Advanced
Proses digital menyatu dalam operasional harian. Budaya digital mulai terbentuk. - Leading / Optimized
Perusahaan data-driven, inovasi berkelanjutan, budaya digital sudah mapan.
Tools atau Framework Penilaian
Beberapa metode populer:
- Deloitte Digital Maturity Model
- MIT-Capgemini Digital Maturity Matrix
- Google Digital Maturity Benchmark
- Custom assessment internal
Tips: gunakan kuisioner dan wawancara lintas divisi untuk hasil yang akurat.
Contoh Studi Kasus
Sebuah perusahaan distribusi yang awalnya manual mulai menggunakan ERP untuk pencatatan stok dan penjualan. Setelah 6 bulan:
- Lead time pengiriman turun 40%
- Kesalahan input data turun 80%
- Revenue naik 15% karena efisiensi operasional
Namun, hasil audit maturity-nya baru level 3 dari 5. Ini jadi sinyal bahwa masih ada ruang untuk peningkatan, khususnya di SDM dan integrasi sistem.
Tips Meningkatkan Maturity Digital
- Buat roadmap digitalisasi per divisi
- Tingkatkan skill digital tim lewat pelatihan
- Integrasikan sistem dan platform
- Bangun budaya eksperimentasi
- Ukur progres tiap kuartal
Penutup
Mengukur maturity digital adalah langkah penting agar transformasi digital tidak berjalan tanpa arah. Dengan memahami maturity level transformasi digital, kamu bisa menentukan strategi, mengukur hasil, dan menyusun roadmap yang realistis.