Digital Maturity Model: Di Mana Posisi Bisnismu?

Setiap bisnis punya perjalanan digitalnya masing-masing. Ada yang baru mulai bikin akun media sosial, ada yang sudah pakai AI untuk otomatisasi customer service. Nah, untuk tahu seberapa jauh kamu udah melangkah dalam proses transformasi digital, kita butuh yang namanya digital maturity model.

Model ini bukan sekadar label atau formalitas, tapi alat bantu penting untuk evaluasi dan pengambilan keputusan. Di artikel ini, kita akan bahas cara kerja digital maturity model dan kenapa penting banget buat semua jenis bisnis—baik startup baru maupun perusahaan mapan.

Apa Itu Digital Maturity Model?

Digital maturity model (DMM) adalah kerangka kerja yang membantu organisasi mengukur tingkat kematangan digitalnya. Ibarat peta perjalanan, DMM kasih tahu kita lagi ada di titik mana dan langkah selanjutnya ke mana.

Model ini biasanya punya beberapa level, dari yang paling dasar (belum digital sama sekali) sampai ke level paling maju (digital-first dan adaptif). Dengan pemetaan ini, bisnis bisa:

  • Menyusun roadmap digitalisasi yang terarah
  • Menentukan prioritas investasi teknologi
  • Meningkatkan efisiensi dan daya saing

(Lihat juga: indikator tingkat kematangan digital bisa bantu kamu menentukan posisi yang lebih presisi.)

Kenapa Penting Mengukur Kematangan Digital?

1. Evaluasi yang Objektif

Kadang kita merasa bisnis kita sudah cukup digital karena punya akun Instagram atau pakai aplikasi kasir. Tapi kenyataannya, itu baru permukaan. DMM memberikan penilaian berbasis data dan tahapan.

2. Dasar Menyusun Strategi

Kalau kamu tahu posisi digital bisnismu sekarang, kamu bisa menyusun roadmap transformasi digital yang realistis dan progresif, bukan sekadar ikut tren.

3. Meyakinkan Stakeholder

Investor, mitra, atau bahkan tim internal lebih percaya pada bisnis yang punya visi digital jangka panjang yang terukur.

(Baca juga: menyusun roadmap transformasi digital dimulai dari pemetaan ini!)

Tahapan dalam Digital Maturity Model

Setiap model punya versinya sendiri, tapi secara umum, inilah tahapan yang sering dipakai:

1. Level Awal (Ad-Hoc)

Digitalisasi belum jadi bagian strategi. Teknologi digunakan secara sporadis dan tanpa rencana.

2. Level Dasar (Foundational)

Sudah mulai pakai tools digital untuk operasional dasar, tapi belum ada integrasi antar sistem.

3. Level Taktis (Emerging)

Digitalisasi mulai masuk dalam strategi bisnis. Ada beberapa proses yang sudah otomatis.

4. Level Strategis (Integrated)

Teknologi sudah terintegrasi dan jadi bagian dari budaya organisasi. Keputusan berbasis data mulai diterapkan.

5. Level Transformasional (Adaptive)

Organisasi agile, inovatif, dan data-driven. Cepat beradaptasi dengan perubahan teknologi.

Cara Menilai Posisi Digital Bisnismu

1. Gunakan Template atau Framework Resmi

Banyak organisasi menyediakan assessment gratis, seperti dari Deloitte, BCG, atau Kementerian Kominfo.

2. Lakukan Penilaian Mandiri

Evaluasi berdasarkan indikator seperti:

  • Penggunaan teknologi
  • Budaya digital dalam organisasi
  • Kualitas data dan pengambilan keputusan
  • Kompetensi SDM digital

3. Diskusi Tim Internal

Libatkan tim lintas departemen agar hasilnya menyeluruh dan nggak bias dari satu perspektif saja.

Setelah Tahu Levelmu, Lalu Apa?

Inilah waktunya menyusun strategi jangka pendek dan panjang. Misalnya:

  • Kalau kamu ada di level 1–2: Fokus pada literasi digital, infrastruktur, dan sistem dasar.
  • Kalau sudah level 3–4: Mulai bangun sistem yang terintegrasi dan manfaatkan data analytics.
  • Kalau level 5: Eksplorasi AI, otomatisasi, dan inovasi lanjutan.

Jangan lupa, setiap langkah perlu dievaluasi secara berkala.

Peta Jalan Menuju Masa Depan Digital

Mengetahui posisi digitalmu hari ini adalah langkah awal menuju kemajuan yang lebih besar. Digital maturity model bukan hanya alat ukur, tapi juga kompas untuk perjalanan transformasi digital. Dengan memahami peta ini, kamu bisa melangkah lebih pasti, lebih cepat, dan lebih hemat biaya.

Digitalisasi bukan tujuan akhir, tapi proses yang terus berkembang. Yuk, mulai petakan posisimu sekarang dan susun strategi untuk jadi lebih adaptif di masa depan!